REKAYASA
PERANGKAT LUNAK
“SOA (Service
Oriented Architecture)”
Oleh kelompok 3:
Reny Widya Arinta
(103140914111003)
Lukman Nur Hakim
(103140914111006)
Iskandar Yoga
Prawira (103140914111007)
Anjar Kusuma
Pratama (103140914111015)
Alwin Okiwiyanto
(103140914111029)
Koim Lidinilah
(103140914111035)
Teguh Adi Arto
(103140914111051)
Jurusan:
MANAJEMEN
INFORMATIKA
PROGRAM
PENDIDIKAN VOKASI
UNIVERSITAS
BRAWIJAYA
MALANG
2012
CONTOH PENERAPAN
SOA PADA SISTEM INFORMASI AKADEMIK IPB
Analisis
kebutuhan
Tahap
ini dilakukan untuk mengidentifikasi kebutuhan sistem yang akan
dikembangkan dan tipe pengguna sistem. Kebutuhan meliputi kebutuhan
fungsional dan kebutuhan non fungsional. Kebutuhan fungsional
dimodelkan dengan pembuatan diagram use case dan instrumen
lain untuk memudahkan pemahaman dalam tahap selanjutnya. Kebutuhan
sistem dipengaruhi oleh tipe pengguna sistem.
Tahap
analisis kebutuhan meliputi identifikasi pengguna, membuat daftar
kebutuhan fungsional serta pemodelannya, dan mengidentifikasi
kebutuhan non fungsional.
Identifikasi
Pengguna Sistem
Pengguna
sistem dikategorikan menjadi tiga, yaitu mahasiswa, pegawai staf
akademik departemen, dan staf kantor Administrasi dan Jaminan Mutu
Pendidikan (AJMP). Setiap kategori pengguna memiliki hak akses yang
berbeda terhadap fitur sistem. Setiap pengguna sistem memiliki
identitas pengenal dan password yang unik dan disimpan dalam
basis data. Identitas pengenal dan password digunakan tatkala
akan memasuki sistem.
Kebutuhan
Fungsional
Sistem
yang dikembangkan harus mampu melakukan operasi terhadap data dalam
basis data. Operasi meliputi penambahan, penghapusan, pengubahan dan
pencarian yang biasa disingkat CRUD (Create, Read,
Update, Delete). Data yang dikelola meliputi data model
kurikulum mayor-minor dan passing out. Untuk memudahkan proses
administrasi, sistem harus mampu membangkitkan dokumen yang siap
dicetak. Dokumen memiliki format tetap namun isinya berbeda sesuai
parameter masukan dalam operasi serta data yang dilibatkan. Jika
terdapat operasi yang menyebabkan perubahan data dalam basis data,
sistem harus mencatat informasi yang bersangkutan dengan operasi
tersebut dalam sebuah log file.
Pemodelan
Kebutuhan Fungsional
Pemodelan
dilakukan untuk memudahkan pemahaman dan mengomunikasikan tujuan
suatu kebutuhan serta pihak-pihak yang terlibat. Pemodelan dilakukan
dengan pembuatan diagram use case yang menggambarkan aktor
beserta use case dalam sistem. Aktor ialah segala sesuatu yang
berinteraksi secara langsung dengan sistem, baik manusia maupun non
manusia. Dalam penelitian ini, aktor meliputi mahasiswa, staf
administrasi akademik departemen, staf kantor AJMP, sistem
pengelolaan pembayaran SPP di bank, dan sistem pencatatan peminjaman
dan pengembalian buku di perpustakaan. Aktor manusia digambarkan
sebagai garis-garis dan lingkaran sedangkan aktor non manusia
digambarkan dengan kotak dengan stereotype aktor.
Pemodelan
sistem dibagi menjadi empat subsistem berdasarkan data yang dikelola.
Keempat subsistem tersebut adalah subsistem manajemen data akademik,
subsistem manajemen data mahasiswa, subsistem manajemen data wisuda,
dan subsistem manajemen data SPP. Pembagian sistem ke dalam empat
subsistem juga dapat mempermudah pembacaan diagram use case.
Berikut diagram use case dari aplikasi:
STUDI KASUS
KELOMPOK KAMI:
Tentang OpenTiket
Ticket Gateway,
Ticket Box app, Reservation Management, Distribution Channel, Payment
Gateway
OpenTiket adalah
ticket gateway dengan skalabilitas sebagai aplikasi loket
(ticket box app), pengelolaan reservasi (reservation
management) dan kanal distribusi (distribution channel)
untuk setiap vendor yang menyediakan produk dan layanan di bidang
pariwisata, hiburan, even dan lain sebagainya dalam satu tempat yang
sama.
OpenTiket
menyediakan sistem infrastruktur yang memfasilitasi transaksi
pelanggan dan vendor secara langsung; menyederhanakan proses dan
memperluas area distribusi produk/jasa serta mempermudah konsumen
dalam melakukan pemesanan/pembelian tiket dan melakukan pembayaran
Hal ini lah yang
menjadikan OpenTiket berbeda dengan penyedia layanan reservasi tiket
lainnya; dimana OpenTiket hanya bertindak sebagai "jembatan"
yang menghubungkan pelanggan dengan vendor dan fokus pada
pengembangan sistem infrastruktur itu sendiri.
Apa yang ditawarkan
OpenTiket kepada pengguna?
Manfaat dan
keuntungan apa saja yang bisa didapatkan oleh pelanggan, agen, vendor
dan developer
Pelanggan
Temukan cara yang efisien dalam memesan tiket dan dapatkan poin dari setiap reservasi anda melalui program loyalitas OpenTiket
Agen
Biaya keanggotaan yang ringan dan dapatkan komisi penjualan hingga 70%
Vendor
Dapatkan keanggotaan gratis seumur hidup dan maksimalkan penjualan anda
Developer
Gratis biaya keanggotaan dan dapatkan komisi penjualan hingga 70%
Produk dan Jasa
Jenis-jenis produk
dan jasa yang disediakan di OpenTiket
AkomodasiHotel, Villa, Losmen, dll
Taman RekreasiTaman Bermain, Safari, Hutan Wisata, Agrowisata, Water Park, dll
Film
TransportasiBus, Taksi, Pesawat, Kapal, Kereta Api, Shuttle Bus, Biro Perjalanan, dll
Tur dan AktivitasProgram Tur, Petualangan, Olahraga, Budaya, Belanja, dll
EvenKonser, Seminar, Workshop, Pameran, dll
Pertandingan OlahragaSepak Bola, Tenis, Bola Volley, Bulutangkis, Renang, dll
Tempat OlahragaSepak Bola, Tenis, Bola Volley, Bulutangkis, Renang, dll
Lain-lainPulsa, Token Listrik, Voucher Game, Kupon Belanja, dll
Cara Kerja
Lampiran
Link
blog sementara:
Link
download hasil: